Apa gunanya merdeka
Kalau tak bertelur?
Apa gunanya bebas
Kalau tak menetas?
Wahai bangsaku
Wahai Pemuda
Mana telurmu?
Burung
Jika tak bertelur
Tak menetas
Sia-sia saja terbang bebas
Kepompong menetaskan kupu-kupu
Kuntum membawa bunga
putik jadi buah
Buah menyimpan biji
menyimpan mimpi
menyimpan pohon
dan bunga-bunga
Uap terbang menetas awan
Mimpi jadi, sungai pun jadi
menetas jadi
Hakekat lautan
Setelah ku pikir-pikir
Manusia ternyata burung berpikir
Setelah ku renung-renung
Manusia adalah burung merenung
Setelah bertafakur
Tahulah aku
Manusia harus bertelur
Burung membuahkan telur
Telur menjadi burung
Ayah menciptakan anak
Anak melahirkan ayah
Wahai pemuda
Wahai Garuda
menetaslah
lahirkan lagi
Bapak bagi bangsa ini !
Menetaslah seperti dulu
Para pemuda bertelur emas
Menetas Kau
Dalam sumpah mereka
(7 Agustus 2010)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kepada Anakku
Anakku.. Seperti kata seorang pujangga Kau bukan milikku Kau adalah anak jamanmu Seperti aku adalah anak jamanku Tapi anakku.. ...
-
Aku Sengaja Mencintaimu Untuk Kausia-siakan aku sengaja mencintaimu untuk kausia-siakan seumpama jendela yang setia mengamatimu melangk...
-
Pastoral Kabut yang mengepungmu Telah runtuh menjadi kata-kata Rumah kayu hanya menyisakan dinginnya Dan sunyi mengendap di sana...
-
Dari Kenangan Li-Young Lee Petang musim gugur terhuyung memeluk daun pintu di beranda remang apartemen tua, dua letih bertemu, senyap ...
No comments:
Post a Comment