Zaman Terkutuk
Aku terseret-seret zaman millennial
Telpon pintarku tiada henti merantai tangan
Hangat kebersamaan mendadak sunyi
Ramai-ramai kita menunduk pada layar
Gelombang kata-kata tanpa makna
membludak dari mulut cuma-cuma
Pendapat berhamburan tanpa nalar
Budaya tak menghidupkan jiwa
Anak muda mengkritik tanpa membaca
Guru berteori tanpa menginjak bumi
Tren menjadi konsumsi sehari-hari
Arus menggerus akar tradisi
Hidup tak berguna tak apa asal kaya
Kekayaan maha segala-galanya
Kekayaan menjadi puncak cita-cita
Kekayaan harkat dan martabat manusia
ㅤㅤ ㅤㅤ
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kepada Anakku
Anakku.. Seperti kata seorang pujangga Kau bukan milikku Kau adalah anak jamanmu Seperti aku adalah anak jamanku Tapi anakku.. ...
-
Aku Sengaja Mencintaimu Untuk Kausia-siakan aku sengaja mencintaimu untuk kausia-siakan seumpama jendela yang setia mengamatimu melangk...
-
Pastoral Kabut yang mengepungmu Telah runtuh menjadi kata-kata Rumah kayu hanya menyisakan dinginnya Dan sunyi mengendap di sana...
-
Dari Kenangan Li-Young Lee Petang musim gugur terhuyung memeluk daun pintu di beranda remang apartemen tua, dua letih bertemu, senyap ...