Alat Peraga Perang
ia duduk berpangku tangan
di hadapannya sebuah peta membentang
ia pandang dengan mata mengenang
dua musim hujan telah ia kuasai
di kursinya ia duduk seperti tersangka
tak mampu mengakui kesalahannya
di atas peta berserakan mayat-mayat maya
dengan darah mengenang nyata
pukul dua malam ia membuka jendela
hujan jatuh dan tak sanggup menyentuh tanah
hanya searsir peta yang menggenang
“semoga hujan mengubur mereka.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kepada Anakku
Anakku.. Seperti kata seorang pujangga Kau bukan milikku Kau adalah anak jamanmu Seperti aku adalah anak jamanku Tapi anakku.. ...
-
Aku Sengaja Mencintaimu Untuk Kausia-siakan aku sengaja mencintaimu untuk kausia-siakan seumpama jendela yang setia mengamatimu melangk...
-
Pastoral Kabut yang mengepungmu Telah runtuh menjadi kata-kata Rumah kayu hanya menyisakan dinginnya Dan sunyi mengendap di sana...
-
Dari Kenangan Li-Young Lee Petang musim gugur terhuyung memeluk daun pintu di beranda remang apartemen tua, dua letih bertemu, senyap ...
No comments:
Post a Comment